Review/Resensi Buku Logika (Bab Definisi) by Mundiri
Berikut adalah hasil Review Buku saya atau Resensi dari Karya Drs. H. M. Mundiri yang Berjudul "Logika". Perlu di ingat bahwa Review singkat ini hanyalah pada Bab Definisi yang ada di dalam buku. Saya harap tulisan saya ini bermanfaat.Judul Buku : Logika
Penulis : Drs. H. M. Mundiri
Penerbit : Rajawali Pers dan Badan Penerbitan IAIN Walisongo
BAB : Definisi
Definisi
Definisi disini
ini bukan menjelaskan tentang sesuatu, tapi menjelaskan tentang definisi itu
sendiri. Menurut saya penjelasan definisi di buku ini sedikit sulit ditangkap
namun tetap bisa dimengerti, mungkin itu dikarenakan bahasa nya yang agak sulit
untuk dicerna, contohnya adalah genera
dan differentia. Memang sudah dijelaskan apa itu genera dan differentia,
namun penjelasannya itu agak rumit, itu mungkin juga dikarenakan menggunakan
istilah atau term yang asing. Namun, jika telah mengerti dan paham istilah-istilah
tersebut dengan baik, keterangan-keterangan yang disampaikan penulis di buku
bisa di mengerti dengan baik dan lancar.
Definisi
menurut ekspektasi saya adalah penjelasan atau pengertian. Mungkin semua orang
juga berpendapat seperti itu. Namun di balik pengertian tersebut, ada
syarat-syarat dan unsur-unsur yang harus dipahami dalam membuat definisi. Kita
harus mengerti apa itu jenis nya dan sifat-sifat pembeda nya. Kemudian masih
terdapat patokan-patokan lainnya agar pembuatan definisi terhindar dari
kekeliruan.
Masuk ke
bagian ke 2 dari isi bab yaitu patokan dari membuat definisi. Bahasanya disini
sangat familiar sehingga bisa ditangkap dengan baik apa maksud dari keterangan
tersebut. Penjelasannya yang to the point dan dengan contoh yang mudah
dimengerti menjadi poin tambah dalam bagian ini.
Mendefinisi
adalah menyebut sekelompok karakteristik suatu kata sehingga kita dapat
mengetahui pengertiannya serta dapat membedakan kata lain yang menunjuk objek
yang lain pula. Apa itu karakteristik? Karakteristik adalah Genera (Jenis) dan
Differentia (sifat pembeda). Jadi mendefinisi suatu kata adalah menganalisis
jenis dan sifat pembeda yang dikandungnya. Mundiri disini mengutip dari seorang
penulis dari luar negeri bernama Harold C. Martin. Hal ini membuat kita
mengerti bahwa dibuku ini bukan hanya ditulis mengenai perspektif mundiri saja,
namun dari berbagai sumber.
Dalam
mendefinisi, kita harus mengerti apa jenis dan sifat pembeda yang dimiliki
objek definisi tersebut. Jenis yang kita pilih adalah jenis yang terdekat,
karena dengan menghadirkan sifat pembedanya kita langsung sampai pada
pengertiannya. Jenis terdekat adalah nama umum yang langsung mencakup barang
atau benda yang kita definisikan. Jadi jika ingin mendifinisikan”kursi” harus
memulai dengan “tempat duduk”, merpati dengan “duduk”, setelah itu baru kita
hadirkan sifat pembedanya. Disini saya sengaja tidak mengutip istilah Genera
atau Differentia karena menurut saya jika tidak ada kata asing, kita dapat
mudah memahami.
Patokan
membuat definisi.
1. Definisi tidak boleh lebih luas atau
lebih sempit dari konotasi kata yang didefinisikan
definisi terlalu luas misalnya: Merpati adalah burung yang dapat terbang cepat. (Banyak burung yang dapat terbang cepat bukan yang bukan merpati saja)
definisi terlalu luas misalnya: Merpati adalah burung yang dapat terbang cepat. (Banyak burung yang dapat terbang cepat bukan yang bukan merpati saja)
Definisi terlalu sempit misalnya: Kursi adalah tempat duduk yang dibuat
dari Kayu. (banyak kursi yang tidak hanya dibuat dari kayu).
2. Definisi tidak boleh menggunakan
kata yang didefinisikan. Definisi yang melanggar patokan ini disebut definisi
sirkuler, berputar, atau tautology. Perlu diketahui bahwa tidak semua
pengulangan melanggar patokan ini. Seperti di bawah ini:
Ilmu Ekonomi adalah Ilmu yang mempelajari upaya manusia dalam mencapai kemakmuran. Pada contoh tersebut, kata “Ilmu” sudah dianggap diketahui, yang menjadi focus perhatian adalah kata “Ekonomi”
Ilmu Ekonomi adalah Ilmu yang mempelajari upaya manusia dalam mencapai kemakmuran. Pada contoh tersebut, kata “Ilmu” sudah dianggap diketahui, yang menjadi focus perhatian adalah kata “Ekonomi”
3. Definisi tidak boleh memakai
penjelasan yang justru membingungkan. Jika melanggar, maka dinamakan definisi obscurum per obscurius.
4. Definisi tidak boeh menggunakan
bentuk Negatif. Contohnya: Benar adalah sesuatu yang tidak salah. Namun bentuk
negative diperbolehkan jika keadaan yang tidak mungkin dihindari. Seperti:
Orang Buta adalah orang yang pengelihatannya tidak berfungsi. Tetapi selama
masih bisa diusahakan, kita tidak boleh menggunakan bentuk negative.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar